Friday, April 21, 2017

Pengertian Piksel dan Resolusi Sensor

Pengertian Piksel dan Resolusi Sensor


Pengertian Piksel dan Resolusi Sensor

Piksel dan Resolusi


Sejak kamera digital telah ditemukan, para produsen kamera terus berlomba lomba untuk menghadirkan kamera yang memiliki resolusi tinggi, tapi beberapa tahun terakhir ini kita bisa melihat adanya sebuah peningkatan besar pada resolusi sensor kamera. Pada saat ini, menjadi hal yang sangat mudah untuk bisa menemukan sebuah kamera posel yang memiliki resolusi sebesar 41 megapiksel dan resolusi 50.6 megapiksel pada kamera DSLR full frame. Sepertinya pada saat ini kita sudah mencapai sebuah teoritis maksimum untuk penanganan sebuah noise dari tingkat ISO yang tinggi dengan teknologi sensor yang ada sekarang ini.




Oleh karena itu banyak produsen kamera yang fokus pada upaya mereka untuk lebih mendalami dan terus berupaya untuk terus meningkatkan kemasan resolusi ini, dan disamping itu para produsen kamera juga terus menjaga ukuran sensor yang sama supaya untuk dapat menarik lebih banyak lagi pelanggan supaya untuk melakukan upgrade perangkat mereka dengan perangkat terbaru dan yang terbaik. Pada artikel kali ini, saya akan menjelaskan beberapa terminologi dasar dalam hal resolusi dan diharapkan anda dapat memahami resolusi kamera dengan lebih baik lagi.



1.    Faktor yang Mempengaruhi Resolusi Kamera


·         Ukuran Cetak (Print)


Pada dasarnya, semakin besar resolusikamera maka semakin besar pula potensial ukuran cetak. Mencetak sebuah gambar digital pada umumnya dilakukan dengan cara memeras sejumlah Pixels Per Inch atau PPI. Sebuah hasil cetak gambar yang berkualitas tinggi yang memiliki detail yang baik biasanya membutuhkah cetakan sekitar 300 PPI atau pixel  per inch, oleh karena itu ukuran potensi cetak dihitung dengan mengambil lebar dan tinggi dari gambar lalu setelah itu dibagi dengan jumlah PPI. Contohnya, 12.1 MP resolusi sebuah gambar yang diambil menggunakan kamera Nikon D700 memiliki dimensi gambar 4256 x 2832. Apabila anda ingin membuat hasil cetak dengan kualitas yang tinggi yang memiliki banyak rincian pada 300 PPI, maka ukuran cetaknya akan terbatas sekitar 14.2 inci x 9.4 inci atau 4256/300 = 14.2 dan 2832/300 = 9.4.



·         Opsi Cropping


Semakin tinggi resolusi yang dimiliki oleh sebuah kamera maka akan menghasilkan lebih banyak ruang yang berpotensi untuk gambar dicropping. Walaupun banyak fotografer yang menghindari cropping secara besar besaran, tapi terkadang hal ini perlu dilakukan supaya subjek yang jauh dan terlihat kecil dalam sebuah gambar bisa terlihat lebih dekat dengan ukurannya yang lebih besar setelah gambar tersebut di crop.



·         Down Sampling


Manfaat dari sebuah sensor beresolusi tinggi adalah semakin tinggi resolusi tersebut, maka semakin baik pula pilihan untuk mengubah ukuran gambar atau resize atau down sampling gambar. Kamera resolusi tinggi memiliki cara kerja yang sama seperti sebuah kamera pada umumnya yang memiliki resolusi yang lebih rendah. Tetapi keuntungan utama dari hal tersebut adalah kemampuan untuk down sampling ke resolusi yang lebih rendah dapat untuk mengurangi jumlah noise. Kemudian, pada saat pengambilan gambar dengan ISO yang rendah, sensor resolusi tinggi bisa menghasilkan cetakan dengan ukuran yang lebih besar.



·         Ukuran Tampilan


Pada saat ini kita bisa melihat sebuah kemajuan yang sangat signifikan pada teknologi layar kamera. Contohnya adalah monitor LCD, proyektor, ponsel, dan perangkat lainnya yang sudah mengalami sebuah peningkatan besar dalam hal resolusi. Kemudian peningkatan sebuah ruang pada perangkat perangkat tersebut menyebabkan sebuah kebutuhan untuk menampilkan resolusi gambar yang lebih detil dan lebih tinggi. Tingkat resolusi yang lebih tinggi akan selalu menjadi sebuah alasan untuk dapat menghasilkan hasil yang lebih baik. Tapi tentu saja hal tersebut tidak terjadi, karena hal ini tidak hanya serta merta tentang jumlah piksel saja, akan tetapi juga tentang sebuah kualitasnya.



2.    X MP vs Y MP


Pada saat pertama kali Nikon memperkenalkan sebuah kamera D800 / D800E yang dilengkapi dengan resolusi sensor 36.3 MP format full frame, pada saat itu banyak fotografer yang masih memotret menggunakan kamera yang memiliki resolusi 12.1 MP kamera full frame seperti Nikon D700 dan D3 / D3s. Dengan melakukan perhitungan matematika sederhana, banyak orang yang mengklaim bahwa sebuah sensor 36.3 MP mewakili 3 kali resolusi 12.1 MP atau 12.1 MP x 3 = 36,3 MP dan beberapa orang lainnya berasumsi bahwa melakukan upgrade ke DSLR seperti D800 dapat mampu menghasilkan ukuran cetakan 3 kali lebih besar.



3.    Piksel dan Perbedaan Dalam Resolusi


Resolusi sensor dianggap masih jauh untuk disebut sebagai fitur kamera yang paling penting, karena selain itu masih ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan lagi yaitu ukuran sensor dan ukuran piksel dari sebuah kamera tersebut. Mungkin saja anda akan melihat dua kamera memiliki resolusi yang sama, tapi salah satu kamera tersebut mungkin memiliki sebuah sensor yang secara signifikan lebih besar dari kamera yang lainnya. Contohnya, kamera Nikon D7100 yang memiliki sensor 24.1 megapiksel, sedangkan kamera Nikon D750 memiliki sensor 24.3 megapiksel, kedua kamera tersebut memiliki resolusi sensor yang sama. Tapi apabila anda melihat dari ukuran fisik sensornya, kamera D7100 memiliki ukuran sensor 23.5 mm x 15.6 mm, sedangkan sensor pada kamera D750 berukuran 35.9 mm x 24.0 mm. Itu artinya kamera Nikon D750 memiliki 52 % lebih besar pada lebar linear atau sekitar 2x lebih besar pada total area sensor.



4.    Penyelesaian Detail dan Ketajaman Lensa


Megapiksel yang besar dari sensor sebuah kamera akan menjadi tidak berguna apabila lensa yang digunakan terlalu lemah untuk dapat menyelesaikan detail yang cukup untuk menyediakan sebuah data pada setiap piksel. Misalnya ponsel Nokia 808 Pure View yang memiliki resolusi 38 megapiksel, tapi berapa banyak detail yang mampu ditampilkan dengan jelas pada tingkat pikseltersebut...? Bagaimana apabila dibandingkan dengan hasil 36 megapiksel yang dimiliki oleh oleh kamera Nikon D810 yang memiliki sebuah lensa yang kuat...? Faktanya kinerja dalam hal resolusi sangat jauh kurang dari 38 megapiksel dan sebenarnya kamera dari Nokia 808 Pure View memiliki resolusi yang lebih dekat dengan 5 megapiksel atau bahkan mungkin lebih kecil dari resolusi tersebut. Kemudian masalah lain  yaitu difraksi, yang mana kamera sensor lebih kecil akan mengalami sebuah difraksi yang terbatas di lubang aperture yang lebih besar, hal tersebut juga akan sangat mengurangi ketajaman dan mengurangi sebuah resolusi efektif.



Pada saat anda sedang melakukan komparasi terhadap ukuran sensor sebuah kamera yang sama dengan resolusi yang berbeda, anda harus mengingat bahwa kamera yang mempunyai resolusi yang lebih tinggi akan selalu menghasilkan banyak tekanan pada lensa dalam hal untuk menyelesaikan sebuah detail yang cukup untuk kualitas sebuah gambar. Walaupu produsen kamera besar seperti Canon dan Nikon telah aktif merilis sebuah lensa khusus yang dirancang untuk resolusi sensor yang lebih tinggi, mungkin anda harus tetap mengevaluasi ulang setiap lensa yang dibeli sebelumnya, supaya anda bisa melihat mana lensa yang bisa memberikan kekuatan untuk dapat menyelesaikan detail dan mana lensa yang perlu diganti.



5.    Keterampilan Teknis


Memiliki sebuah kamera kelas tinggi tidak secara otomatis bahwa anda akan mampu menghasilkan kualitas sebuah gambar yang selalu baik. Salah satu hal yang perlu dicatat adalah kamera merupakan sebuah mesin yang perlu dioperasikan dengan benar agar dapat bekerja dengan maksimal. Apabila anda memiliki sebuah kamera dengan resolusi yang tinggi dan ditambah dengan sebuah lensa terbaik namun anda masih saja menghasilkan sebuah gambar yang buruk maka skill atau kemampuan fotografi dan pengetahuan anda dalam mengoperasikan sebuah kamera tersebut perlu dipertanyakan.



Selain mampu memanfaatkan sebuah cahaya dengan baik dan teliti dalam membingkai atau mengkomposisikan sebuah adegan, anda juga harus memiliki sebuah keterampilan teknis yang cukup memadai untuk dapat menghasilkan sebuah gambar yang tajam. Kamera dengan resolusi yang tinggi pada dasarnya memperkuat segala sesuatu untuk menjadi lebih berpotensi, entah itu untuk masalah kamera shake yang sering disebabkan oleh teknik tangan yang salah pada saat memegang kamera, getaran shutter ari internal kamera, teknik fokus, tripod tidak stabil, ataupun faktor lainnya yang dapat menyebabkan sebuah gambar menjadi buram atau blur, tentu saja hal ini tidak diinginkan.




Apabila suatu saat anda memutuskan untuk melakukan upgrade ke kamera yang memiliki sebuah resolusi sensor yang lebih tinggi, maka ada baiknya untuk mempertimbangkan ketrampilan teknis anda dan meluangkan beberapa waktu untuk mempelajari teknik yang tepat dalam memotret sebuah gambar. Memang ada banyak hal yang perlu dievaluasi dalam rangka menghasilkan sebuah gambar yang tajam, di antaranya mengevaluasi bagaimana cara anda mengontrol nafas dan mengontrol tangan pada saat menggunakan shutter speed minimum, penggunaan tripod, penggunaan live view untuk dapat fokus dengan waktu yang genting, penggunaan lensa pada bukaan aperture optimal dan masih banyak lagi hal yang perlu dievaluasi. Karena apabila anda tidak memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang mencukupi dan memadai, maka sebuah kamera kelas pro pun tidak akan mampu membantu anda untuk menghasilkan sebuah gambar yang memiliki kualitas tinggi.